Sebelumnya, kami dari Sahabat Ransel mengucapkan “taqabbalallahu minna wa minkum” untuk teman-teman semua, mohon maaf bila ada salah kata baik disengaja maupun tidak. Yaa meskipun sedikit telat, setidaknya masih di bulan syawal ini hehehhe. Oke, kembali ke Gunung Kelud. Bertepatan dengan liburan lebaran tahun ini, kawan-kawan masa SMK di Malang menyempatkan main ke Kota Blitar untuk bersilaturahmi sekaligus berwisata. Karena bingung mau mengajak ke mana di Blitar, akhirnya kita sepakati untuk menuju ke Gunung Kelud.
Rute Menuju Gunung Kelud
Perlu diketahui, rute untuk menuju Gunung Kelud itu ada 2. Ada rute pendakian dari Desa Tulungrejo Kab. Blitar, dan ada juga rute wisata melalui Desa Wates Kab. Kediri. Hari itu kita naik melalui rute wisata saja, mengingat teman-teman dari Malang hanya memiliki waktu sehari saja di Blitar. Untuk menuju ke Desa Wates dari pusat Kota Blitar, memerlukan waktu kurang lebih 1 jam, dengan jarak sekitar 25 km.
Biaya Masuk Wisata Gunung Kelud
Perjalanan Menuju Puncak Gunung Kelud
Setelah melewati pos retribusi, kalian harus menempuh jalan yang lumayan menanjak kurang lebih 15 hingga 30 menit. Nah, di sepanjang perjalanan ini kalian bisa sekalian mampir ke berbagai macam wahana-wahana, mulai dari wahana edukasi tentang pertanian, hingga wahana yang bisa kalian gunakan untuk sekedar berfoto ria.
Kebetulan ketika itu memang tujuan kita langsung ke puncak, jadi kita tidak begitu memperhatikan wahana-wahananya. Akan tetapi, cuaca berkata lain. Kami terpaksa berhenti di Wanapa Petik Nanas, tapi bukan untuk memetik nanas sih, hanya sekedar menumpang neduh dari guyuran hujan. Kurang lebih 20 menit kami berteduh di sana, cuaca kembali cerah lagi. Kami pun bergegas tancap gas ke atas, takut kalau-kalau hujan turun lagi.
Dan ketika sampai atas, wow parkiran penuh sesak ternyata. Mungkin karena masih musim liburan juga, jadi banyak yang memutuskan untuk berlibur menikmati keindahan Gunung Kelud ini. Sampai batas akhir tempat parkir sepeda motor ini, kalian juga akan menemukan peringatan jam kunjung, yaitu hanya sampai pukul 16.00 wib. Mungkin karena alasan keamanan juga, maka ketika sudah menunjukkan pukul 16.00 wib pengunjung disilakan untuk bergegas turun dari Gunung Kelud.



Kalau dari tadi kami masih menaiki sepeda motor, sekarang otot kaki mulai di uji. Setelah turun dari sepeda motor di parkiran tadi, kami langsung di hadapkan dengan jalan yang bisa dibilang lumayan menanjak. Belum apa-apa sudah nafas kami yang memang jarang olah raga ini, mulai terengah-engah hahaha. Belum ada 30 menit kami berjalan kami memutuskan untuk istirahat sejenak sambari membasahi tenggorokan yang mulai kering. Sampainya di atas, ternyata akses untuk menuju kawah Gunung Kelud belum dibuka pasca erupsi tahun 2014 silam. Kalian akan menemui pagar besi di jarak kurang lebih 1 km sebelum kawah Gunung Kelud. Sangat disayangkan pada hari itu kami melihat banyak wisatawa yang nekat menerobos pagar tersebut demi mencapai bibir kawah. Sedangkan kami lebih memilih untuk berfoto ria sekaligus beristirahat hahaha.



Kurang lebih seperti itu perjalanan kami kemarin berwisata di Gunung Kelud. Lain kali sepertinya ingin juga mencoba jalur pendakian Gunung Kelud dari Desa Tulungrejo. Mungkin dari kalian ada yang sudah pernah ke sana? Bisa sharing-sharing di kolom komen ya, siapa tau ada teman-teman yang berkeinginan ke sana juga. ^_^





Artikel yang bagus sangat bermanfaat menambah wawasan tentang gunung kelud …
Infonya dong min apa saja destinasi unggulan yang ditawarkan pada pendakian di gunung kelud??
Makasi sebelumnya min ….
Salam kenal …
Terimakasih kak Samsudin, salam kenal juga sebelumnya. Destinasi di Gunung Kelud kalau yg wisata/bukan pendakian ada banyak wisata edukasi sekarang, jadi bila kakak masuk ke Gunung Kelud dari kediri, yg merupakan akses wisata, bukan pendakian dalam perjalanan dari gerbang menuju puncak Gunung Kelud kakak bisa seinggah di beberapa wisata-wisata edukasi.