Rasanya tak lengkap bila ke Banyuwangi tapi tidak mampir ke Pantai Pulau Merah. Meskipun Pantai Pulau Merah terletak kurang lebih 70 km dari pusat Kota Banyuwangi, pantai ini sudah menjadi salah satu wisata unggulan Kota Osing. Banyak juga yang mengatakan bila suasana di Pantai Pulau Merah ini mirip-mirip dengan Pantai Kuta yang ada di Bali ketika tahun 1970-an silam.
Karena kemarin kami sudah mencoba melihat api biru di Kawah Gunung Ijen, kali ini kami mencoba untuk bermain-main air di pantai ini. Setelah merapikan barang bawaan di penginapan kami yang terletak di Desa Licin, kami langsung tancap gas menuju pantai yang terletak di selatan Kota Banyuwangi. Setelah menempuh perjalanan kurang lebih 2 jam, akhirnya kami tiba juga di Pantai Pulau Merah ini.


Kenapa Disebut Pantai Pulau Merah?
Pada awalnya, masyarakat sekitar mengenal pantai ini dengan sebutan Pantai Ringin Pitu. Tapi konon, ada masyarakat yang melihat pendaran cahaya merah dari pulau kecil di seberang pantai. Karena itu, pantai ini disebut Pantai Pulau Merah. Tetapi selain itu, banyak juga masyarakat yang mengatakan bahwa asal mula pantai ini disebut Pantai Pulau Merah karena ada pulau kecil di depan pantai yang memiliki warna tanah dan pasir yang kemerah-merahan.

Pantai dengan Pemandangan Matahari Tenggelam yang Syahdu
Banyak yang mengatakan, waktu yang tepat untuk kita berkunjung ke pantai ini adalah sore hari ketika matahari tenggelam. Tapi, sangat disayangkan cuaca kurang bersahabat ketika kami datang ke sana. Awan hitam menutupi langit di atas pantai. Tapi dengan cuaca seperti itupun, kami masih bisa menikmati indahnya sore hari di sini. Selain menjadi wisata keluarga, di sini juga banyak warga sekitar yang turut bermain di pantai. Sore itu, kami pun melihat beraneka ragam pengunjung. Mulai dari yang memang datang untuk berwisata, anak-anak muda yang latihan bela diri, sampai banyak juga anak-anak yang bermain di tepi pantai. Tapi perlu diketahui, ombak di sini bisa digolongkan ombak yang besar. Jadi, saya sarankan untuk berhati-hati bila bermain air.


Ombak Idaman Para Peselancar
Ombak yang besar tidak menyurutkan wisatawan untuk datang ke Pantai Pulau Merah ini. Malahan, ombak tersebut jadi salah satu daya tarik bagi para wisatawan yang berkunjung ke pantai ini. Ombak yang besar menjadi idaman bagi para peselancar yang datang ke Pantai Pulau Merah. Beberapa lomba selancar yang bertingkat internasional pun juga pernah diadakan di sini, lo. Bagi kalian yang ingin mencoba berselancar di sini tapi tidak membawa papan selancar, jangan berkecil hati. Sebab, di sini juga banyak warga sekitar yang menyewakan papan selancar untuk bisa kalian gunakan. Untuk biaya sewa, biasanya berkisar antara 25.000 hingga 50.000 rupiah.


Lokasi dan Tiket Masuk Pantai Pulau Merah
Pantai Pulau Merah sendiri berlokasi di Desa Sumber Agung, Kecamatan Pesanggrahan, Banyuwangi. Dari pusat kota, kurang lebih berjarak 70km, yang bisa kalian tempuh dengan kurang lebih 2 jam perjalanan. Untuk lebih jelasnya, langsung cek peta di bawah ya.
Untuk restribusi tiket masuk, kalian dikenakan biaya 8.000 rupiah per orangnya. Dan untuk parkir, kalian dikenakan 2.000 rupiah untuk roda 2 serta 5.000 rupian untuk roda 4.
#RideWithThole
Dari utara, kami sudah sampai selatan Pulau Jawa. Kira-kira, ke mana lagi ya perjalanan kita selanjutnya? Tetap ikutin terus ya, perjalanan kami bersepeda motor menyusuri pesisir timur Pulau Jawa. Jangan lupa untuk sematkan komentar di bawah kalau ada saran destinasi mana yang harus kita kunjungi di Jawa Timur ini. ^_^

Tulisan ini merupakan bagian dari perjalanan saya, yang saya lakukan bersama motor kesayangan saya, Si Thole. Maka dari itu, kalian bisa melihat judul dengan format x km dan dengan tagar #RideWithThole.Yang berarti, perjalanan yang saya lakukan adalah sejauh x km dari rumah. Ke depan, saya akan banyak menulis perjalanan saya bersama Si Thole. Jadi, sering-sering main ke sahabatransel.com ya. Oh, ya. Hingga tulisan ini diterbitkan, saya belum sempat menulis tentang Si Thole. Semoga di tulisan ke depan, saya bisa memperkenalkan kalian dengan kawan setia saya yang satu ini hehehe. ^_^










ahhh keren banget pingin deh liburan ke bromo menikmati indahnya gunung dan sunset nya
ini salah artikel ya komennya? hehe. kalau yg capek di bromo sunrisesnya sih dari penanjakan udah paling top dah 😀
luar biasa memang Banyuwangi ini menjual pariwisata. hampir semua destinasi wisata dikelola dengan baik sehingga laku di jual ke para wisatawan. tidak seperti tetangganya, kabupaten Jember. semua serba nanggung. Sebagai warga jember, saya berharap bisa mengejar ketinggalan dari Banyuwangi dalam pengelolaan pariwisata.
Hai thole….. Salam kenal dari kimpul (x-ride)… Kami jalan2 k bromo – tumpak sewu – lenggoksono juga bareng kimpul….
Ditunggu kisah2 perjalanannya si thole di lokasi yg lain…
#indonesiaindah
Hi Kak Leonita, salam kenal. Wah seru tuh, Kimpul berdomisili dimana ya? siapa tau kita bisa riding bareng 😀 ^_^