Seruni Point merupakan salah satu tempat yang bisa kalian kunjungi untuk menikmati indahnya matahari pagi di kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru. Tempat yang biasa disebut penanjakan dua ini, juga merupakan alternatif sunrise point selain di penanjakan satu. Karena semakin ke sini, wisatawan yang mengunjungi Taman Nasional Bromo Tengger Semeru, juga makin banyak. Semakin susah pula, untuk kita menikmati matahari terbit di penanjakan pertama karena harus berdesakan dengan banyak wisatawan lainnya.

Perjalanan Pulang
Sejauh apa perjalananmu, tujuan utamamu tak lain ialah pulang. Sama seperti kami saat itu. Setelah sejauh 504 km berdansa dengan aspal, kami mulai menuju arah pulang. Tapi, ya namanya perjalanan, harus tetap kita nikmati. Seusai singgah di Pantai Pulau Merah, kami memutuskan untuk mampir ke Taman Nasional Bromo Tengger Semeru sambari mengarahkan roda untuk kembali menuju rumah.
Perjalanan dari Pantai Pulau Merah menuju Bromo sendiri, juga bukan perjalanan yang singkat. Hampir seharian kita habiskan di perjalanan. Karena kita sampai di Bromo hari sudah mulai sore, akhirnya kita memutuskan untuk segera mencari penginapan. Sayangnya, ketika kami melakukan perjalanan ini, masih dalam waktu liburan, atau biasa disebut high season. Jadi, penginapan-penginapan di sini, semua mematok harga tertinggi mereka. Setelah memilah dan memilih, akhirnya kita memutuskan untuk bermalam di Yoschi’s Hotel dengan harga Rp 250.000/malam untuk 2 orang. Ya lumayan lah ya, ada fasilitas WiFi, air panas, dan sarapan. Membuat kami mantab untuk bermalam di sini.
Letak Seruni Point
Esok pagi buta, kurang lebih pukul 3, saya sudah bersiap untuk menuju Seruni Poin. Salah satu alasan kami memilih untuk menikmati matahari terbit di sini, adalah kita tidak perlu membayar restribusi masuk kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru hehehe. Karena letak Seruni Poin sendiri, di luar kawasan taman nasional tersebut.
Jalan menuju Seruni Point juga bisa dibilang cukup mudah. Dari arah Probolinggo sebelum pos restribusi, kalian akan melewati sebuah jalan cabang. Pilih jalur ke kanan. Kalian ikuti jalan ke kanan tersebut hingga menemui hotel Cemara Indah. Dari hotel tersebut, kalian belok kanan lagi dan ikuti jalan saja, hingga kalian nanti akan menemui tempt parkir. Kalian bisa menikmati matahari terbit dari parkiran ini. Atau, kalau kalian masih memiliki tenaga lebih, kalian bisa jalan sedikit ke atas untuk mendapatkan best view mataharinya. Kalian juga bisa merasakan bagaimana pengalaman naik kuda, dengan menyewa jasa tumpangan kuda dari tempat parkir menuju lokasi. Untuk lebih jelasnya, saya sertakan peta di bawah ya.

Nah dari sini, kalian bisa melihat indahnya matahari pagi, sekaligus megahnya Gunung Bromo, Gunung Batok, serta Gunung Semeru. Di sini, juga banyak warga lokal menjajakan minuman hangat. Jadi, bisa lah sembari menunggu sang mentari, kita ngopi-ngopi pagi menghilangkan rasa dingin yang lumayan menusuk tulang. Setelah selesai berfoto-foto ria, kami memutuskan untuk segera kembali ke penginapan mengingat matahari juga sudah mulai meninggi.




#RideWithThole
Setelah selesai sarapan dan mengemasi barang-barang, kami kembali melanjutkan perjalanan pulang. Tapi, sebelum pulang, kami masih mau mampir ke satu tempat yang keren lagi. Penasaran dimana? Ikuti terus ya catatan perjalanan kami. ^_^


Tulisan ini merupakan bagian dari perjalanan saya, yang saya lakukan bersama motor kesayangan saya, Si Thole. Maka dari itu, kalian bisa melihat judul dengan format x km dan dengan tagar #RideWithThole. Yang berarti, perjalanan yang saya lakukan adalah sejauh x km dari rumah. Ke depan, saya akan banyak menulis perjalanan saya bersama Si Thole. Jadi, sering-sering main ke sahabatransel.com ya. Oh, ya. Hingga tulisan ini diterbitkan, saya belum sempat menulis tentang Si Thole. Semoga di tulisan ke depan, saya bisa memperkenalkan kalian dengan kawan setia saya yang satu ini hehehe. ^_^




Saya rasa ini adalah Taman Nasional di Indonesia dengan view terbaik yang pernah saya kunjungi. Kita bisa mendapatkan pemandangan dan pengalaman yang mewah dengan budget yang cukup minim dengan lokasi yang tidak jauh dari kota besar.
Ada gunung, padang pasir, padang rumput, air terjun, dan pemandangan matahari terbit terbaik yang pernah saya rasakan selama ini.
Terimakasih, ^_^
Kalo bawa mobil kesanannya gmn ya gan?
Bisa juga kok, tapi memang tetap harus sedikit jalan. Kalau dari arah Probolinggo naik mobil tidak perlu turun ke kawasan taman nasional, nanti sebelum gapura bisa belok kanan. Misal kurang jelas tanya aja ke warga sekitar Seruni Point atau bisasa juga disebut penanjakan 2.