Kali ini saya akan membagikan kerinduan saya akan suasana padang savana bak Negara Africa. Ya, tidak lain dan tidak bukan adalah Taman Nasional Baluran. Taman nasional yang terletak di Kabupaten Situbondo, Jawa Timur ini, menyimpan satu kisah tersendiri dalam perjalanan saya. Karena pada perjalanan kali ini, merupakan pertama kalinya saya jalan dengan kamera DSLR saya. Pada awal saya menyukai hobi fotografi, saya hanya bermodalkan kamera HP. Nah, karena saya takut tidak bisa mengabadikan momen dengan baik hanya dengan kamera HP, saya memutuskan untuk membeli kamera DSLR sebelum memulai perjalanan saya ke daerah timur Pulau Jawa ini.
Rindu akan Baluran?
Lalu kenapa ada kata ‘rindu’ pada judul tulisan kali ini? Ya, karena sesungguhnya saya melakukan perjalanan ini, bisa dibilang sudah lama. Kurang lebih pada pertengahan tahun 2014 saya untuk pertama kalinya melakukan perjalanan dengan bersepeda motor menyusuri pesisir timur Pulau Jawa. Dan karena perjalanan ini sudah begitu lama juga, saya minta maaf bilamana sudah ada perbedaan informasi yang saya berikan di tulisan kali ini dengan yang ada sekarang. Kalian bisa meninggalkan komentar di bawah bilamana ada informasi tambahan yang bisa melengkapi tulisan ini ya. ^_^

Little Africa van Java
Ingin merasakan sensasi berada di tengah padang savana dengan berbagai macam hewan liar? Kalian tak perlu jauh-jauh pergi ke Afrika, karena cukup di Taman Nasional Baluran ini kalian bisa merasakan suasana bak Negeri Afrika. Bukan hanya padang savana, rasa ‘Afrika’ itu semakin terasa dengan adanya satwa liar yang bisa kalian temui di sana.
Luas Taman Nasional Baluran sendiri -+ 25.000 hektare. Dengan 40%nya merupakan vegetasi savana. Baluran juga disebut sebagai miniatur hutan Indonesia karena hampir seluruh tipe hutan ada di Baluran. Di dalamnya terdapat vegetasi savana, hutan mangrove, hutan musim, hutan pantai, hutan pegunungan bawah, dan hutan yang selalu hijau sepanjang tahun.




Perjalanan Menuju Baluran
Perjalanan menuju Taman Nasional Baluran ini bisa saya bilang sudah lumayan mudah aksesnya. Yang perlu diingat adalah jam operasional Taman Nasional Baluran ini sendiri. Mereka mulai beroperasi pukul 07.30 dan sudah ditutup pukul 16.00. Jadi, bagi kalian yang ingin ke sana, usahakan untuk mempertimbangkan waktu kedatangan. Janganlah seperti kami, karena kurang informasi kami tiba di lokasi sudah pukul 18.00, jadi sudah tidak bisa masuk ke area Taman Nasional.
Penginapan di Sekitar Baluran
Karena kami sudah terlalu larut tiba di lokasi, mau tidak mau kita mencari penginapan dan baru masuk Taman Nasional keesokan harinya. Jangan khawatir untuk masalah penginapan karena di sekitar pintu masuk Taman Nasional Baluran, banyak rumah-rumah warga yang juga disewakan untuk penginapan para pengunjung. Masalah harga, bisa dibilang juga relatif murah, saat itu kami mendapatkan penginapan dengan biaya hanya Rp 75.000 saja, sudah lengkap dengan sarapan pagi.

Perpaduan Alam yang Lengkap
Di Taman Nasional Baluran ini, bisa dibilang taman nasional yang lengkap. Karena selain memiliki savana yang keren Taman Nasional juga mempunyai gunung, pantai, hingga hutan mangrove. Jadi, enggak bakalan bosen deh main ke sini.
Selain hutannya, yang menjadi daya tarik Taman Nasional Baluran adalah keanekaragaman satwanya. Banteng, rusa, ular, kerbau, monyet ekor panjang yang lumayan buas, kerbau dan burung merak yang indah, semua ada di Baluran. Keberadaan satwa liar ini menjadi ciri khas kawasan konservasi Taman Nasional Baluran.




Tiket Masuk Baluran
Nah untuk tiket masuk perorangnya dikenakan biaya Rp 5000 untuk hari biasa dan Rp 7500 pada hari libur. Begitu juga dengan tiket kendaraan, untuk roda 2 juga dikenakan biaya Rp 5000 pada hari biasa dan Rp 7500 pada hari libur.
Kalian juga bisa menginap di kawasan Taman Nasional Baluran. Ada beberapa tempat penginapan di sana, yang permalamnya dikenakan biaya mulai Rp 150.000 hingga Rp 500.000. Untuk jelasnya mengenai tiket, langsung cek foto di bawah ya.

Tips Mengunjungi Baluran
- Waktu paling baik untuk berkunjung ke sana adalah ketika musim kemarau, karena akan menambah kesan ‘Afrika’ bila kalian ke sana ketika musim kemarau
- Perhatikan jam kunjung, jarak tempuh dari gerbang ke Pantai Bama -+ 1 jam, jadi jangan sampai kalian kemalaman ya untuk keluar dari Taman Nasional Baluran.
- Jaga ekosistem alam di sana, jangan mengambil/merusak/mengganggu flora dan fauna yang ada di sana.
#RideWithThole
Nah perjalanan ke timur Pulau Jawa ini awal dari kecanduan saya bepergian menggunakan sepeda motor. Dan semoga masih diberikan waktu untuk kembali menelusuri negeri ini dengan Thole, si hitam kesayanganku. 🙂

Tulisan ini merupakan bagian dari perjalanan saya, yang saya lakukan bersama motor kesayangan saya, Si Thole. Maka dari itu, kalian bisa melihat judul dengan format x km dan dengan tagar #RideWithThole.Yang berarti, perjalanan yang saya lakukan adalah sejauh x km dari rumah. Ke depan, saya akan banyak menulis perjalanan saya bersama Si Thole. Jadi, sering-sering main ke sahabatransel.com ya. Oh, ya. Hingga tulisan ini diterbitkan, saya belum sempat menulis tentang Si Thole. Semoga di tulisan ke depan, saya bisa memperkenalkan kalian dengan kawan setia saya yang satu ini hehehe. ^_^